Cerpen : Pengertian, Ciri, Unsur, Struktur, Jenis
Saturday, 8 June 2019
Edit
A. PENGERTIAN CERPEN (CERITA PENDEK)
Cerita Pendek atau Cerpen ialah salah saatu jenis karya sastra yang memceritakan perihal sebuah kisah yang ceritanya relatif pendek dan singkat. Secara bahasa kata “Cerita Pendek” berasal dari dua kata, yaitu “Cerita” (tuturan perihal suatu kejadian) dan kata “Pendek”, lantaran itu sebuah dongeng dikatakan cerpen kalau mengandung kurang dari 10.000 kata dan kurang dari 10 halaman. Biasanya cerpen berfokus pada satu atau beberapa tokoh yang secara umum dikuasai dengan alur dan jalan dongeng yang terperinci serta singkat.
B. CIRI – CIRI CERPEN (CERITA PENDEK)
- Jumlah kata dalam sebuah cerpen kurang dari 10.000 kata
- Tidak menggambarkan semua kisah tokohnya secara detail, hanya berfokus pada tokoh utama dan intisari ceritanya.
- Menggunakan kata-kata yang sederhana, irit dan gampang dipahami.
- Mempunyai alur tunggal.
- Memiliki jalan dongeng yang lebih pendek daripada novel.
- Biasanya hanya mempunyai satu atau dua masalah, lalu pribadi menuju penyelesaian.
C. STRUKTUR CERPEN (CERITA PENDEK)
1. Abstrak
Abstrak ialah inti dongeng yang dikembangkan menjadi beberapa rangkaian kejadian. Abstrak juga sering disebut sebagai citra awal dalam cerita. Ketika membaca sebuah ajaib dalam suatu cerpen, maka kita sanggup mendapat beberapa citra perihal insiden yang akan terjadi. Abstrak ini bersifat opsional, artinya boleh dipakai, juga boleh tidak digunakan dalam pembuatan cerpen.
2. Orientasi
Orientasi merupakan tahap perkenalan perihal cerpen tersebut. Orientasi sebuah cerpen bertujuan untuk memperkenalkan tokoh utama, suasana, tempat, waktu, dan segala hal lain yang berafiliasi dengan cerpen itu. Seringkali tempat, suasana dan waktu dalam sebuah cerpen tidak hanya satu, sanggup berbeda-beda sesuai dengan insiden yang berlangsung.
3. Komplikasi
Komplikasi ialah rangkaian lantaran akhir yang berafiliasi dengan kejadian-kejadian dalam cerpen tersebut. Komplikasi terjadi lantaran hubungan antar tokoh yang tabiat dan karakternya berbeda-beda. Komplikasi ini biasanya merupakan awal permasalah dalam sebuah cerpen.
4. Evaluasi
Evaluasi ialah struktur dari konflik atau insiden dalam dongeng yang mengarah pada titik puncak (permasalah) dan lalu mulai mendapat citra perihal cara menyelasaikan permasalah tersebut. Evaluasi merupakan struktur yang sangat penting dalam sebuah cerpen lantaran akan memilih apakah cerpen ini menarik untuk bagi pembaca atau tidak.
5. Resolusi
Resolusi ialah struktur dimana ditemukan penyelesaian dari permasalah dalam sebuah cerpen. Pada struktur ini tokoh utama dalam cerpen telah menemukan solusi untuk menuntaskan masalahnya.
6. Koda
Koda ialah pelajaran atau nilai yang sanggup diambil dalam cerpen tersebut. Koda juga sering disebut dengan “hikmah” dalam sebuah cerpen. Koda sanggup diketahui sehabis pembaca selesai membaca cerpen dari permulaan hingga tamat cerita. Seringkali koda merupakan nasehat, pelajaran atau peringatan yang disampaikan penulis kepada pembacanya.
D. UNSUR CERPEN (CERITA PENDEK)
1. Unsur Ekstrinsik Cerpen
Unsur Ekstrinsik Cerpen ialah unsur yang tidak berafiliasi dengan goresan pena atau dongeng pendek tersebut tetapi sanggup mempengaruhi cerpen itu, beberapa unsur ekstrinsik cerpen antara lain ialah :
a. Latar Belakang Masyarakat
Latar belakang masyarakat merupakan faktor-faktor dalam lingkungan masyarakat penulis yang mempengaruhi penulisan cerpen oleh penulis tersebut. Bebrapa pola latar belakang masyarakat antara lain ialah :
- Ideologi Negara
- Kondisi Politik
- Kondisi Sosial
- Kondisi Ekonomi
- Nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut
b. Latar Belakang Pengarang
Latar belakang pengarang merupakan faktor-faktor dalam pengarang yang mempengaruhi penulisan cerpen tersebut, beberapa faktor dari latar belakang pengarang ialah :
- Riwayat hidup penulis
- Kondisi psikologis
- Aliran sastra penulis
2. Unsur Intrinsik Cerpen
Unsur intrinsik cerpen ialah unsur yang terdapat dalam sebuah cerpen dan terbatas perihal hal-hal yang berafiliasi dengan goresan pena (cerpen) tersebut. Berikut ialah unsur intrinsik cerpen :
a. Tema
Tema merupakan gagasan pokok yang mendasari terbentuknya sebuah cerpen. Terdapat dua jenis tema yang ada dalam sebuah cerita, yaitu
- Tema yang tersurat, tema yang sanggup ditemukan pribadi dalam sebuah cerita, sifatnya jelas, gampang dikenali dan merupakan sentra dari dongeng tersebut.
- Tema yang tersirat, sering juga disebut dengan tema yang tidak langsung. Untuk mendapat tema ini seorang pembaca biasanya harus membaca sebagian besar dari dongeng hingga dengan penyelesaiannya, lalu gres sanggup menyimpulkan tema dongeng tersebut.
b. Alur (Plot)
Alur atau plot merupakan jalan dongeng dalam sebuah karya sastra. Alur disusun oleh rentetan insiden yang dialami pelaku mulai dari perkenalan, lalu terjadinya konflik, munculnya puncak permasalah, hingga penyelesaian dalam sebuah cerita. Nah hubungan antara banyak sekali insiden dalam dongeng inilah yang disebut dengan alur cerita. Alur berafiliasi dekat dengan waktu dalam dongeng tersebut. Secara umum terdapat 3 jenis alur cerita, yaitu :
- Alur Maju, alur maju merupakan alur yang teratur dan sesuai dengan perjalanan waktu. Berawal dari masa lampau menuju masa kini (masa kini).
- Alur Mundur, alur mundur merupakan alur dongeng yang dimulai dari masa kini, lalu menceritakan insiden yang telah terjadi pada masa lampau.
- Alur Campuran, merupakan alur adonan yang menggabungkan antara dongeng pada masa kini dan masa lampau.
c. Latar (Setting)
Latar atau setting merupakan ruang, waktu, suasana, dan alat pada insiden yang terjadi dalam sebuah karya sastra.
d. Tokoh (Pelaku)
Tokoh merupakan pelaku dalam sebuah cerita. Tokoh ialah pelaku yang mengalami banyak sekali macam peristiwa, konflik, dan menjadi bab utama dalam cerita. Dalam sebuah cerpen, biasanya ada satu tokoh utama protagonis (baik), satu tokoh utama antagonis (jahat) dan beberapa tokoh pembantu (figuran). Tokoh utama merupakan tokoh yang menjadi sentra perhatian dalam dongeng tersebut, sedangkan tokoh pembantu (figuran) ialah tokoh yang mendampingi tokoh utama dan terlibat dalam sebagian insiden bersama dengan tokoh utama.
e. Penokohan (Watak/karakter Tokoh)
Penokohan ialah watak, sifat, sikap, kondisi fisik dan abjad yang dimiliki oleh tokoh dalam sebuah cerita. Masing – masing tokoh mempunyai penokohan yang berbeda-beda. Biasanya tokoh utama protagonis (baik) mempunyai penokohan yang sangat berbeda dengan tokoh utama antagonis (jahat). Karena perbedaan inilah akan muncul sebuah problem dalam cerita.
f. Sudut Pandang
Sudut pandang ialah posisi pengarang dalam memandang suatu insiden dalam sebuah cerita. Bebrapa jenis sudut pandang antara lain ialah :
f1. Sudut pandang orang pertama pelaku utama (sebagai tokoh utama) :
- Tunggal (satu), biasanya memakai kata “aku” atau “saya”
- Jamak (banyak), biasanya memakai kata “kami” atau “kita”
f2. Sudut pandang pertama pelaku sampingan :
kata saya atau saya muncul bukan sebagai tokoh utama. Tokoh saya hadir hanya sebagai pelaku sampingan.
f3. Sudut pandang orang ketiga serbatahu
Penulis memakai kata “dia” untuk menggambarkan tokoh utama dan mengetahui segala hal perihal dongeng tersebut dan segala hal yang menyangkut semua tokoh.
f4. Sudut pandang orang ketiga pengamat
Penulis juga memakai kata “dia” untuk tokoh tertentu. Berbeda dengan sudut pandang orang ketiga serbatahu, pengarang hanya melukiskan apa yang dilihat, dialami, dipikirkan dan dirasakan oleh tokoh tersebut dan hanya terbatas tokoh tertentu saja.
g. Amanat
Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan seorang penulis atau pengarang dongeng kepada pembaca.
E. KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS CERPEN (CERITA PENDEK)
1. Berdasarkan Jumlah Katanya
- Cerpen Mini (Flash), cerpen dengan jumlah kata antara 750 – 1.000 kata.
- Cerpen Ideal, cerpen dengan jumlah kata antara 1.000 – 4.000 kata.
- Cerpen panjang, cerpen dengan jumlah kata antara 4.000 – 10.000 kata.
2. Berdasarkan Teknik Penulisannya
- Cerpen Sempurna/utuh, merupakan cerpen yang berfokus pada satu tema dengan alur dongeng dan ending yang terperinci serta gampang dipahami. Umumnya sesuai dengan realita dan pola pikir manusia.
- Cerpen Tak Utuh, merupakan cerpen yang temanya tidak jelas, alur yang tidak terstruktur dan mempunyai jalan dongeng yang kompleks. Karena sulit untuk dipahami oleh orang awam, maka cerpen ini juga sering disebut dengan cerpen kental atau cerpen berat.