Magma : Pengertian, Proses Terbentuk, Komposisi, Jenis
Saturday, 29 June 2019
Edit
A. PENGERTIAN MAGMA
Magma yakni batuan cair atau semi cair yang terletak di kamar atau dapur magma di bawah lapisan kerak bumi. Magma yakni cairan yang dinamis (dapat bergerak) dengan suhu mencapai 700 – 1300 derajat celcius. Magma sanggup mengalami perubahan menjadi bentang alam gres yang berbeda. Perubahan ini sanggup terjadi secara fisika atau kimia sesuai dengan lingkungan yang dilewatinya selama ia bergerak. Magma yang keluar dari gunung berapi disebut lava.
B. PROSES TERBENTUKNYA MAGMA
Magma terbentuk akhir terjadinya pertemuan antara dua lempeng litosfer. Interaksi antar lempeng ini akan menjadikan gaya gesekan, akhirnya terjadi peningkatan suhu dan juga peningkatan tekanan padaarea tersebut. Kemudian goresan ini juga akan menimbulkan adanya air dari sedimen-sedimen samudera-samudera. Nah lantaran Akibat adanya peningkatan suhu, tekanan, dan cairan akan terjadi peleburan yang menghasilkan magma.
Karena suhunya yang sangat tinggi magma sanggup melelehkan komponen di sekitarnya, berikut yakni pelelehan yang sanggup disebabkan lantaran magma, yaitu :
1. Decompression Melting
Decompression melting merupakan melelehnya material di atas mantel bumi akhir material panas naik ke atas lantaran proses konveksi panas. Sesuai dengan aturan fisika, tekanan berbanding lurus dengan titik lebur. Dekompresi (penurunan tekanan) akan membuat lapisan material yang solid meleleh lantaran titik leburnya juga menurun. Decompression melting sering terjadi pada tempat divergen dimana lempeng tektonik saling terpisah sehingga magma di bawahnya bergerak mengisi ruang kosong hasil perpisahan tersebut dan membeku membentuk lapisan kerak bumi baru.
2. Transfer Panas
Ketika enerti panas dari magma merajah lapisan kerak bumi yang dingin, maka panas tersebut akan tertransfer ke sekelilingnya, sehingga watu tersebut juga meleleh membentuk magma.
3. Flux Melting
Flux melting terjadi ketika air dan karbondioksida ditambahkan pada batuan. Akibatnya kedua senyawa ini akan melelehkan batuan tersebut dan membuat magma baru.
C. KOMPOSISI MAGMA
99% dari magma terdiri dari 10 unsur kimia, yaitu silikon (Si), Titanium (Ti), Alumunium (Al), Besi (Fe), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Natrium (Na), Kalium (K), Hidrogen (H), dan oksigen. Tentang kelimpahannya, secara umum, SiO2 yakni yang paling banyak, menyusun lebih dari 50 % berat magma. Kemudian, Al2O3, FeO, MgO, CaO menyusun 44 % berat magma, dan sisanya Na2O, K2O, TiO2 dan H2O menyusun 6 % berat magma. Pada kenyataannya, kelimpahan unsur-unsur tersebut sangat bervariasi, tergantuk pada karakter komposisi magma.
D. KLASIFIKASI MACAM MACAM JENIS MAGMA
Berdasarkan kandungan SiO2 (Silikat dioksida)nya terdapat 3 jenis magma, yaitu :
- Magma Basaltik, merupakan magma dengan kandungan SiO2 nya sekitar 45 – 55%, kandungan Fe dan Mg tinggi serta kandungan K dan N rendah.
- Magma Andesitik, merupakan magma dengan kandungan SiO2 nya sekitar 55 – 65%, kanudngan Fe, Mg, Ca, Na, dan K Menengah.
- Magma Riolitik, merupakan magma dengan kandungan SiO2 nya sekitar 65 – 75%, kandungan Ge Mg dan Ca rendah, serta kandungan K dan Na tinggi.
E. PERGERAKAN MAGMA
Seperti yang telah kami jelaskan di atas, magma merupakan batuan cair atau semi padat yang bersifat dinamis (dapat bergerak), secara umum terdapat 2 pergerakan Magma, yaitu :
1. Intrusi Magma
Intrusi magma yakni proses penerobosan magma melalui retakan atau celah lapisan permukaan litosfer, tetapi tidak hingga ke permukaan bumi. Intrusi magma biasanya terjadi lantaran peningkatan tekanan dari gas penyusun magma itu sendiri.
- Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), merupakan magma menyusup di antara dua lapisan batuan, mendatar, dan paralel dengan lapisan batuan tersebut.
- Lakolit, merupakan magma yang menerobos di antara lapisan Bumi paling atas. Bentuknya menyerupai lensa cembung atau masakan ringan bagus serabi.
- Gang (korok), merupakan batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela-sela lipatan (korok).
- Diatermis, merupakan lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan gunung berapi. Bentuknya menyerupai silinder memanjang.
- Secara lebih rinci, intrusi magma akan menghasilkan banyak sekali macam bentuk, yaitu :
STRUKTUR YANG TERBENTUK AKIBAT INTRUSI MAGMA |
2. Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma merupakan keluarnya magma dari dalam perut bumi menuju permukaan bumi. Ekstrusi magma merupakan proses yang biasanya sering kita sebut letusan gunung api. Proses ini sanggup terjadi lantaran adanya celah, retakan atau lubang yang mengarah ke permukaan bumi ditambah peningkatan oleh gas penyusun magma tersebut. Ekstrusi magma sanggup terjadi di darat ataupun di laut.
Ekstrusi magma sanggup dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :
1. Ekstrusi Linear
Ekstrusi Linear terjadi jikalau magma keluar lewat celah-celah retakan atau patahan memanjang sehingga membentuk gugusan gunung berapi. Misalnya Gunung Api Laki di Islandia, dan gugusan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
2. Ekstrusi Areal
Ekstrusi Areal terjadi apabila letak magma bersahabat dengan permukaan bumi, sehingga magma keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu areal tertentu. Misalnya Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km2.
3. Ekstrusi Sentral
Ekstrusi Sentral terjadi ketika magma keluar melalui sebuah lubang (saluran magma) dan membentuk gunung-gunung yang terpisah. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dan lain-lain.
F. KAMAR (DAPUR) MAGMA
Tempat berkumpulnya magma disebut kamar atau dapur magma. Karmar magma ini terletak jauh di bawah permukaan bumi. Kamar magma ini terdiri dari banyak lapisan magma dengan kerapatan yang berbeda beda. Magma dengan kerapatan paling rendah akan naik ke atas, sedangkan magma yang paling pada akan karam di dasar kolam. Dalam waktu jutaan tahun, kamar magma sanggup membeku membentuk batuan beku yang sangat besar. Apabila magma bergerak keluar dari dapurnya akan terjadi meletusnya gunung berapi. Biasanya satu kamar magma mempunyai lebih dari satu gunung berapi.