Tenaga Endogen : Pengertian, Proses, Jenis
Sunday, 16 June 2019
Edit
A. PENGERTIAN TENAGA ENDOGEN
Tenaga Endogen merupakan tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan perubahan pada permukaan bumi. Tenaga endogen ini biasanya mengakibatkan terbentuknya komponen gres pada permukaan bumi, misalnya pemadatan magma yang akan membentuk batuan. Permukaan bumi yang dibuat oleh tenaga endogen bisa saja berubah lagi akhir acara tenaga eksogen (tenaga dari luar bumi). Aktivitas dari tenaga endogen bersamaan dengan tenaga eksogen inilah yang menciptakan terbentuknya relief permukaan bumi, ada yang permukaannya tinggi (contohnya gunung), adapula yang permukaannya rendah (laut).
B. KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS TENAGA ENDOGEN
Berdasarkan prosesnya tedapat beberapa jenis tenaga endogen, yaitu :
1. Vulkanisme
Vulkanisme ialah insiden keluarnya magma (lelehan panas bebatuan) dari litosfer (lapisan dibawah permukaan bumi) ke permukaan bumi. Magma yang bisa mencapai permukaan bumi disebut lava. Magma bisa meraih permukaan bumi lantaran suhu yang tinggi dan adanya sejumlah gas yang bisa mendorong magma untuk bergerak naik.
VULKANISME |
Ada dua macam gerakan magma yang bekerjasama dengan vulkanisme, yaitu :
- Intrusi Magma, merupakan acara magma yang menerobos melalui celah, retakan, atau patahan yang terbentuk di lapisan atas dapur magma namun tidak hingga menembus permukaan bumi.
- Ekstrusi Magma, merupakan acara magma yang mencapai permukaan bumi. Ekstrusi bisa mengakibatkan terjadinya erupsi (meletusnya gunung api).
Vulkanisme sanggup terjadi di beberapa zona (tempat), antara lain :
a. Vulkanisme pada Zona Divergen
Zona divergen merupakan gunung api yang muncul di jalur rengkahan antar lempeng kerak bumi. Magma berasal dari lapisan astenosfer (lapisan yang terletak di bawah litosfer dan di atas mantel atas bumi) yang cair dan keluar ke permukaan bumi.melalui rengkahan tersebut. Magma sangat cair, bersuhu tinggi dan keluar secara meleleh tanpa letusan dahsyat.
b. Vulkanisme pada Zona Konvergen
Zona konvergen ialah gunung-gunung api yang muncul di jalur pertemuan dua lempeng kerak bumi. Magma terbentuk dari hasil pencairan endapan maritim yang berasal dari darat ketika subduksi (menyusup) ke bawah lempeng daratan atau benua. Endapan yang mencair bertambah volumenya sehingga mendesak mencari jalan keluar melalui retakan-retakan yang terdapat di atasnya. Di zona konvergen ini, terjadilah letusan dahsyat yang menyemburkan adonan magma cair kental (efusiva), magma padat (eflata), dan gas (ekshalasi).
c. Vulkanisme pada Zona Tengah
Zona tengah ialah gunung api yang muncul di tengah lempeng kerak bumi tanpa ada retakan. Magma berasal dari mencairnya astenosfer dan kerak bumi di kepingan bawah lantaran penumpukan mineral radioaktif. Pencairan tersebut mengakibatkan kerak bumi tipis dan gampang ditembusi oleh magma yang terbentuk. Magma yang terbentuk meleleh tanpa adanya letusan yang dahsyat.
2. Tektonisme
Tektonisme merupakan acara dari dalam bumi yang menimbulkan terjadinya perubahan letak (dislokasi) atau perubahan bentuk (deformasi) pada permukaan bumi tanpa dipengaruhi oleh acara magma. Tektonisme sanggup berupa pergerakan, pengangkatan, lipatan, dan patahan pada struktur tanah di suatu wilayah.
a. Gerak Epirogenetik (Epirogenesa)
Epirogenetik merupakan pergerakan atau pergeseran dari kulit / lapisan bumi yang berlangsung lambat yang disebabkan oleh tenaga dalam bumi. Gerak epirogenetik biasanya terjadi secara vertikal (ke atas atau ke bawah) berlangsung dalam waktu yang usang dan mencakup area yang sangat luas. Gerakan ini sering juga disebut dengan gerakan pembentuk benua. Gerak epirogenetik sanggup dibagi menjadi dua jenis :
- Gerak Epirogenetik (Epirogenesa) Positif, merupakan gerak vertikal ke bawah yang menimbulkan turunnya lapisan kulit bumi. Gerakan ini menciptakan permukaan air maritim terlihat lebih tinggi dan daratan menjadi lebih rendah.
- Gerak Epirogenetik (Epirogenesa) Negatif, merupakan gerak vertikal ke atas yang menimbulkan naiknya lapisan kulit bumi. Gerakan ini akan menciptakan permukaan air maritim terlihat lebih rendah dan daratan terlihat lebih tinggi.
b. Gerak Orogenetik (Orogenesa)
Gerak orogenetik merupakan pergerakan lempeng yang berlangsung sangat cepat dan mencakup area yang lebih sempit dibandingkan gerakan epirogenetik. Gerakan ini biasanya terjadi lantaran adanya tekanan dari tenaga tektonik pada batuan yang lentur (lentur). Gerak Orogenetik sanggup saja berlangsung hingga kelenturan batuan tersebut mencapai batas maksimalnya sehingga batuan tadi pecah. Gerakan Orogenetik ini sanggup menghasilkan dua jenis struktur permukaan baru, yaitu :
- Lipatan (Folded), Lipatan terbentuk lantaran elastisitas (kelenturan) dari batuan yang terlibat lebih besar daripada tenaga endogen yang menekannya (baik itu secara horizontal atau vertikal) sehingga tidak maembuat batuan tersebut patah. Bagian lipatan yang menurun disebut dengan sinklinal, sedangkan kepingan lipatan yang meninggi (terangkat) disebut dengan antiklinal. Hasil dari lipatan ini biasanya akan membentuk relief permukaan bumi berupa pegunungan.
- Patahan (Fault), Patahan terbentuk lantaran tenaga tektonik menekan (baik secara horizontal atau vertikal) batuan lentur yang terlibat hingga mencapai batas maksimum keelastisannya sehingga mengakibatkan batuan tersebut pecah, retak atau patah.
3. Seisme (Gempa)
Gempa bumi ialah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Besarnya kekuatan gempa bumi diukur dengan alat pencatat gempa yang disebut dengan seismograf. Seismograf mengukur kekuatan gempa yang terjadi dengan mencatat semua getaran gempa dan cepat rambat gempa.
a. Penyebab Gempa Bumi
Umumnya gempa bumi disebabkan pelepasan energi yang dihasilkan tekanan oleh lempeng bumi yang bergerak. Semakin usang tekanan tersebut membesar dan mencapai keadaan dimana keadaan tersebut tidak sanggup tertahan lagi oleh pinggiran lempengan. Saat itulah gempa bumi terjadi.
b. Proses Terjadinya Gempa Bumi
Gempa bumi terjadi lantaran batuan di kerak bumi mengalami tekanan dahsyat oleh pergerakan lempeng yang menjadi landasan benua. Seringnya terjadi lantaran dua lempengan di kerak bumi bergesekan. Pada ketika dua lempeng bergesekan menghasilkan gelombang kejut yang kita rasakan sebagai gempa bumi.
Terjadinya Gempa bumi ini sanggup menciptakan adanya pembentukan komponen gres dan perubahan pada kepingan permuakan bumi.