-->

Erosi : Pengertian, Penyebab, Dampak, Jenis

A. PENGERTIAN EROSI (PENGIKISAN)
Erosi yaitu kejadian pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dll) akhir transportasi angin, air, es, hujan, efek gravitasi atau akhir kegiatan makhluk hidup. Proses pengikisan sanggup mengakibatkan merosotnya produktivitas tanah dan daya dukung tanah. Erosi bergotong-royong merupakan sebuah proses alami dan baik bagi ekosistem, tetapi kebanyakan kejadian pengikisan diperparah oleh kegiatan insan dalam tata kelola lahan yang bukuk, penggundulan hutan dan kegiatan merugikan lain.
 Erosi yaitu kejadian pengikisan padatan  Erosi : Pengertian, Penyebab, Dampak, Jenis
EROSI
B. PENYEBAB EROSI (PENGIKISAN)
1. Penyebab Alamiah
  • Faktor Iklim, besar kecilnya intensitas hujan, rata-rata dan rentang suhu, musim, kecepatan angin dan frekuensi badai.
  • Faktor geologi yang juga sanggup mempengaruhi terjadinya pengikisan antara lain yaitu tipe sedimen, batuan, porositas, permeabilitas, kemiringan, jenis dan sifat tanah pada lahan yang bersangkutan.
  • Faktor biologis, kegiatan makhluk hidup yang bepengaruh pada kondisi lahan.

2. Aktivitas Manusia
  • Penebangan hutan yang tidak diimbangi dengan penanaman pohon kembali sehingga sanggup mengakibatkan hutan gundul.
  • Konstruksi yang tidak tertat dengan baik.
  • Alih fungsi hutan menjadi lahan pertambangan, perkebunan, pertanian, maupun pembangunan jalan.

C. PROSES TERJADINYA EROSI (PENGIKISAN)
Erosi terjadi melalui 3 tahapan utama, yaitu :
1. Detachment
Detatchment yaitu proses interaksi antara objek padatan (tanah, batuan, dll) dengan penyebab pengikisan menyerupai angin, air, gelombang laut, ataupun es. Interaksi ini akan mengakibatkan pecahnya objek padatan menjadi partikel-partikel yang lebih kecil dan alhasil terlepas.

2. Transportation
Partikel kecil yang terlepas dari objek padatan tadi akan dibawa ke tempat lain dengan efek pergerakan dari penyebab pengikisan tersebut, biasanya dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah.

3. Depotition / Sedimentation
Suatu ketika partikel kecil yang ditransportasikan tersebut akan terhenti di tempat yang baru. Kemudian partikel ini akan mengalami pengendapan di tempat yang baru.
 Erosi yaitu kejadian pengikisan padatan  Erosi : Pengertian, Penyebab, Dampak, Jenis
PROSES TERJADINYA EROSI
D. KLASIFIKASI MACAM – MACAM JENIS EROSI (PENGIKISAN)
1. Erosi oleh Air (Ablasi)
Ablasi merupakan pengikisan yang disebabkan oleh air mengalir. Gesekan antara pedoman air dengan tanah merupakan penyebab utama terjadinya ablasi. Semakin besar kecepatan dan jumlah air maka akan semakin cepat terkikisnya tanah atau batuan di dasar lahan (sungai). Apabila goresan terjadi terus-menerus, maka akan menimbulkan perubahan bentuk pada lahan tadi. Erosi yang disebabkan oleh air sanggup dibagi lagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tingkatan kerusakannya, yaitu :
  • Erosi percik (Splash Erosion), proses pengikisan yang terjadi lantaran percikan air. Pengikisan terjadi dalam skala yang sangat kecil.
  • Erosi Lembar (Sheet Erosion), proses pengikisan tanah yang tebalnya sama (merata) dalam suatu permuakan tanah.
  • Erosi Alur (Rill Erosion), proses pengikisan yang terjadi lantaran air mengalir berkumpul dalam satu cekungan. Erosi ini terjadi lantaran terkonsentrasinya air pada tempat terperciknya partikel tanah yang kemudian membentuk pedoman ke bawah. Contohnya yaitu timpaan air hujan yang keras pada suatu lahan tertentu.
  • Erosi Parit (Gulley Erosion), merupakan pengikisan yang terjadi sama menyerupai pengikisan alur diatas. Tetapi kanal yang terbentuk sudah sangat dalam sehingga tidak sanggup dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa. Suatu pengikisan gres sanggup dikatakan pengikisan parit apabila memiliki lebar sekitar 40 cm dengan dalam sekitar 25 cm.

2. Erosi oleh Angin (Deflasi)
Deflasi merupakan pengikisan yang terjadi oleh angin, proses ini banyak ditemukan di tempat gurun dan pada tempat dengan tiupan angin kencang disertai pasir. Deflasi akan menghasilkan hasil pengikisan batuan yang berbentuk menyerupai jamur. Prisip dasar dari pengikisan jenis ini sama dengan pengikisan oleh air, yaitu disebabkan lantaran goresan pergerakan angin dengan objek padatan tertentu.

3. Erosi oleh Es (Eksarasi)
Eksarasi yaitu pengikisan yang disebabkan oleh gletser atau es. Eksarasi hanya terjadi pada tempat yang memiliki demam isu salju atau tempat pegunungan tinggi. Gletser atau es akan membentuk cairan kental yang bergerak, pergerakannya ini akan mengikis potongan kanan dan kiri lembah gunung. Batuan yang dilaluinya akan tergores kemudian terkikis oleh gletser.

4. Erosi oleh Gelombang Laut (Abrasi)
Abrasi yaitu pengikisan yang disebabkan oleh air laut. Tinggi rendahnya pengikisan oleh air bahari dipengaruhi besar kecilnya kekuatan gelombang laut. Beberapa hasil dari pengikisan oleh air bahari antara lain yaitu :
  • Cliff, yaitu pantai dengan dinding curam dan terjal.
  • Relung, yaitu cekungan yang terdapat pada dinding cliff.
  • Dataran Abrasi, hamparan wilayah pendataran.
  • Pantai Fyord, pantai berleka-lekuk jauh menjorok ke arah dataran.
  • Pantai Skeren, pantai menyerupai fyord dengan lekukan yang tidak terlalu tajam.

5. Korosi
Korosi merupakan jenis pengikisan yang hampir menyerupai dengan deflasi, lantaran juga disebabkan oleh media angin. Perbedaannya terletak pada jenis partikel yang dibawa angin tersebut. Deflasi terjadi lantaran kekuatan angin tanpa melibatkan partikel di dalamnya, sedangkan korosi terjadi lantaran angin membawa butiran pasir atau butrian batuan.

E. DAMPAK EROSI (PENGIKISAN)
1. Dampak Negatif
a. Lahan Kritis
Tempat yang sering terjadinya pengikisan akan menciptakan lahan kritis. Lahan kritis yaitu lahan yang mengalami kerusakan sehingga kehilangan fungsi hidrologi untuk mengatur persediaan air dan fungsi ekonomi untuk menjadi tempat produksi.

b. Pendangkalan dan pencemaran di Dataran Rendah
Dataran rendah merupakan tempat dimana tertimbunnya partikel-partikel hasil erosi. Pada tempat ini hasil pengikisan akan mengalami pengendapan materi beserta senyawa kimia yang dikandungnya. Pengendapan tersebuakan menimbulkan pendangkalan sungai, tertimbunnya tanah subur oleh lumpur, dan dangkalnya bendungan, bahkan pada beberapa kasus sanggup membahayakan kesehatan lantaran mengandung senyawa kimia yang beracun.

c. Kehilangan Kesuburan Tanah (Daerah yang terkikis)
Tanah yang terkikis akan kehilingan lapisannya sehingga yang tersisa umumnya kurang subur dan memerlukan tindakan pemupukan.

d. Berkurangnya debit air pada sungai, danau dan waduk
Akibat pengendapan hasil pengikisan yang tertumpuk pada suatu tempat, biasanya pada sungai, danau dan waduk. Maka pengikisan dalam jangka waktu panjang akan mengurangi debit air pada tempat ini lantaran hasil pengendapan semakin tebal.

2. Dampak Positif
a. Menambah Kesuburan Tanah (Daerah tempat hasil pengikisan terhenti)
Tanah yang terkikis biasanya merupakan tanah subur. Makara apabila partikel hasil pengikisan jatuh di tempat yang kurang subur, maka proses pengendapan tersebut dapt membantu kesuburan tanah, lantaran partikel hasil pengikisan mengandung unsur hara yang penting bagi tanah.

b. Timbulnya inisiatif dan kesadaran
Adanya resiko pengikisan akan menciptakan kita sadar betapa pentingnya menjaga lingkungan. Oleh lantaran itu muncul kegiatan menyerupai konservasi terhadap lahan kritis, penanaman pohon, dll.  

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel