Sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949
Wednesday, 16 May 2018
Edit
Sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949 - Pihak Belanda ternyata tidak mau segera menerima resolusi DK PBB,tanggal 28 Januari 1949.Belanda masih mengakui bahwa Ri sebenarnya tinggal nama.RI sudah tidak ada,yang ada hanyalah para pengacau.Sementara itu,Sri Sultan Hamengkubuwana IX lewat radio menangkap berita luar negeri tentang rencana DK PBB yang akan mengadakan sidang lagi pada bulan Maret 1949,untuk membahas perkembangan di Indonesia.
Sri Sultan berkirim surat kepada Jenderal Sudirman tentang perlunya tindakan penyerangan terhadap Belanda.Sudirman meminta gar Sri Sultan membahasnya dengan komandan TNI setempat,yakni Letkol Soeharto.Segera penyerangan terhadap Belanda di Yogyakarta dijadwalkan tanggal 1 Maret 1949 dini hari.
Pada tanggal 1 Maret 1949 dini hari sekitar pukul 06.00 sewaktu sirine berbunyi sebagai tanda berakhirnya jam malam,serangan umum dilancarkan dari segala penjuru.Letkol Soeharto langsung memegang komando menyerang ke pusat kota.Serangan umum ini ternyata sukses.Selama enam jam Yogyakarta dapat diduduki oleh TNI.Setelah Belanda mendatangkan bala bantuan dari Gombong dan Magelang,dapat memukul mundur para pejuang.
Keberhasilan serangan umum itu,kemudian disebarluaskan melalui RRI gerilya yang ada di Gunung Kidul.Berita ini dapat ditangkap oleh RRI di Sumatra,yaitu Radio Rimba Raya di Aceh kemudian diteruskan ke luar negeri.
Walaupun hanya sekitar enam jam pasukan Indonesia berhasil menduduki Yogyakarta,tapi serangan ini sangat berarti bagi bangsa Indonesia.Terutama ke dunia Internasional untuk membuktikan bahwa RI itu masih ada,tidak seperti yang diberikan oleh Belanda.
Selain mengorbankan semangat rakyat kembali juga menunjukkan kepada dunia bahwa negara Indonesia masih mempunyai kekuatan.Pada waktu di Yogyakarta ada beberapa wartawan asing yang perannya sangat besar dalam menginformasikan keadaan Indonesia pada dunia.
Sri Sultan berkirim surat kepada Jenderal Sudirman tentang perlunya tindakan penyerangan terhadap Belanda.Sudirman meminta gar Sri Sultan membahasnya dengan komandan TNI setempat,yakni Letkol Soeharto.Segera penyerangan terhadap Belanda di Yogyakarta dijadwalkan tanggal 1 Maret 1949 dini hari.
Pada tanggal 1 Maret 1949 dini hari sekitar pukul 06.00 sewaktu sirine berbunyi sebagai tanda berakhirnya jam malam,serangan umum dilancarkan dari segala penjuru.Letkol Soeharto langsung memegang komando menyerang ke pusat kota.Serangan umum ini ternyata sukses.Selama enam jam Yogyakarta dapat diduduki oleh TNI.Setelah Belanda mendatangkan bala bantuan dari Gombong dan Magelang,dapat memukul mundur para pejuang.
Keberhasilan serangan umum itu,kemudian disebarluaskan melalui RRI gerilya yang ada di Gunung Kidul.Berita ini dapat ditangkap oleh RRI di Sumatra,yaitu Radio Rimba Raya di Aceh kemudian diteruskan ke luar negeri.
Walaupun hanya sekitar enam jam pasukan Indonesia berhasil menduduki Yogyakarta,tapi serangan ini sangat berarti bagi bangsa Indonesia.Terutama ke dunia Internasional untuk membuktikan bahwa RI itu masih ada,tidak seperti yang diberikan oleh Belanda.
Selain mengorbankan semangat rakyat kembali juga menunjukkan kepada dunia bahwa negara Indonesia masih mempunyai kekuatan.Pada waktu di Yogyakarta ada beberapa wartawan asing yang perannya sangat besar dalam menginformasikan keadaan Indonesia pada dunia.