-->

Contoh Cara Bercerita dengan Alat Peraga

Pernahkah kamu mendengarkan cerita sambil melihat alat peraga yang mendukungnya? Bercerita dengan alat peraga biasanya digunakan untuk menceritakan suatu hal yang rumit atau untuk memberikan petunjuk terhadap sesuatu. Alat peraga memudahkan pendengar memahami hal-hal yang disampaikan.

Alat peraga ada bermacam-macam, sesuai dengan kebutuhan cerita yang akan disampaikan, antara lain gambar, grafik, dan peta. Hal yang perlu kamu perhatikan dalam bercerita dengan alat peraga antara lain sebagai berikut.
  1. Sesuaikan alat peraga dengan cerita.
  2. Alat peraga hendaknya mempermudah pemahaman pendengar/ penonton.
  3. Tentukan alat peraga sesuai dengan kebutuhan, jangan terlalu banyak!
  4. Peragakan alat tersebut sesuai dengan alur cerita.
Perhatikan contoh alat peraga berikut!
Contoh Cara Bercerita dengan Alat Peraga
Bacalah cerita berikut dengan menggunakan alat peraga di atas!

Arjuna dan Supraba Pergi ke Imantika

Alkisah, Raja Raksasa Niwatakawaca berkeinginan menyunting bidadari tercantik di kayangan, yaitu Dewi Supraba. Namun, Dewi Supraba tidak menginginkannya. Akibatnya, anak buah Prabu Niwatakawaca membuat keributan dan merusak kayangan. Batara Guru akhirnya memanggil Arjuna yang sedang bertapa. Arjuna ditugaskan untuk menghadapi Prabu Niwatakawaca agar tidak lagi membuat kerusakan di kayangan. Akhirnya, Arjuna dan Supraba ditugaskan ke Kerajaan Imantaka, yaitu ke kerajaan Prabu Niwatakawaca.

Di Kerajaan Imantaka, seluruh penghuni istana sibuk menyiapkan keperluan pesta pernikahan. Prabu Niwatakawaca memerintahkan seluruh pelayan untuk menghias istana. Koki-koki diperintahkan memasak hidangan yang lezat. Rupanya sang Prabu benar-benar yakin bahwa Batara Guru akan menyerahkan Dewi Supraba kepadanya. Setelah sampai di Kerajaan Imantaka, Arjuna memerintahkan Supraba untuk merayu Prabu Niwatakawaca. Supraba dijadikan umpan untuk mengetahui kelemahan raja raksasa tersebut. Usaha Supraba berhasil. Prabu Niwatakawaca termakan bujuk rayunya dan mengatakan rahasia besarnya bahwa kelemahannya ada pada lidah. Jika lidahnya dipotong, kekuatannya akan hilang dan sang Prabu akan menemui ajalnya.

Setelah mendengar pengakuan sang Prabu, Arjuna segera melesatkan panah pasopatinya ke lidah Prabu Niwatakawaca. Serta merta tubuh raja raksasa itu jatuh berdebam di tanah. Kerajaan Imantaka menjadi rusuh Arjuna dan Supraba segera pergi menuju kayangan. Di kayangan mereka disambut dengan sorak sorai kemenangan. Sebagai hadiahnya, Arjuna dinikahkan dengan tujuh bidadari di kayangan. Cerita di atas merupakan salah satu kisah dari dunia pewayangan. Pernahkah kamu menonton pergelaran wayang kulit? Jika pernah, tentu kamu dapat menceritakan kisah di atas dengan alat peraga, yaitu tokoh wayang yang mendukung cerita tersebut.

Sumber: www.suaramerdeka.com, 10 Mei 2007

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel