PRESIDEN DAN MPR SETUJU PELAJARAN PMP KEMBALI DIAJARKAN DI SEKOLAH
Wednesday, 18 January 2017
Edit
SUARA PGRI.com - Kaukus Politisi Perempuan Indonesia (KPPI) mengusulkan agar Pendidikan Moral Pancasila (PMP) diajarkan kembali di sekolah-sekolah, mulai SD, SMP dan seterusnya, dan para guru juga diberi kesadaran untuk itu.
Ketua MPR DR (HC) Zulkifli Hasan sangat setuju dengan usulan KPPI yang diusulkan bulan lalu saat berada di acara Sosialisasi Empat Pilar MPR di ruang Ayodhia Hotel Tasneem, Jl. Brigjen Katamso, Jogjakarta.
Pada hari itu, sekitar 200 anggota KPPI yang mengikuti Kongres V KPPI di Jogjakarta mendapat kesempatan mengikuti sosialisasi Empat Pilar MPR yang diselenggarakan MPR bekerjasama dengan KPPI.
Peserta adalah para politisi perempuan non parlemen dari lintas partai dari seluruh Indonesia.
Zulkifli Hasan yang hadir sebagai pembicara menegaskan bahwa, sudah 18 tahun masa reformasi, dan sekian lama pula kita kehilangan Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dari sekolah.
Padahal, semestinya, hal-hal yang baik yang ada di zaman Orde Baru, seperti Pendidikan Moral Pancasila, itu perlu diteruskan. Dan, kesadaran kita untuk itu baru tumbuh sekarang.
“Pokoknya, saya setuju sekali dengan nilai-nilai Pancasila untuk diajarkan kembali mulai sekarang,” ujar Zulkifli Hasan.
Alasannya, membangun karakter bangsa tidak bisa dilakukan dalam satu hari. Contohnya, di Jepang, Singapura, Hongkong, Amerika Serikat, semua melakukan itu. “Kenapa kita nggak melakukannya?” cetusnya.
Oleh karena itu, Zulkifli menyatakan, sosialisasi Empat Pilar ini harus lebih dimasifkan lagi, termasuk melalui Pendidikan Moral Pancasila. Bagaimana untuk merealisasikannya?
“Sudah saya sampaikan kepada Bapak Presiden, dan Bapak Presiden setuju, dan akan membentuk komisi yang dipimpin oleh Yudi Latif. Mudah-mudahan nantinya bisa berjalan dengan baik,” ujar Zulkifli Hasan.
Demikian berita dan informasi terbaru yang kami bagikan yang kami lansir dari laman fajar.co.id. Semoga informasi ini bermanfaat bagi bapak/ibu guru, dan juga rekan-rekan tenaga pendidik lainnya.