-->

Antroposfer Dan Kependudukan : Pengertian, Konsep, Aspek

A. PENGERTIAN ANTROPOSFER
Pengertian antroposfer sanggup dijelaskan berdasarkan etimologi dan terminologi. Secara etimologi sanggup (asal katanya) antroposfer berasal dari dua kata yaitu, antrophos dan sphaira. “Antrophos” berarti insan sedangkan “sphaira” berarti lapisan. Melihat pengertian diatas maka antroposfer sanggup diartikan sebagai lapisan insan beserta kehidupannya dipermukaan bumi. Berdasarkan arti secara etimologi ini antroposfer sanggup dijelaskan secara lebih luas, Antroposfer merupakan cuilan dari objek material dalam kajian ilmu geografi dimana didalamnya membahas tenntang dinamika kehidupan manusia. Dinamika tersebut mencakup kelahiran, simpulan hidup dan migrasi.

Secara terminologi antroposfer sanggup dijelaskan sebagai suatu kajian dalam ilmu geografi yang terkait dengan potensi penduduk, serta permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam masyarakat tersebut. Antroposfer mempunyai kaitan bersahabat dengan sumber daya insan (SDM) yang terdapat dipermukaan bumi.

B. ANTROPOSFER DAN ASPEK KEPENDUDUKAN
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Antroposfer mempunyai kaitan bersahabat dengan sumber daya insan (SDM) yang terdapat dipermukaan bumi. Sumber daya insan yang dimaksudkan dalam pembahasan antroposfer merupakan potensi yang dimiliki penduduk dalam suatu tempat tertentu beserta ciri demografisnya, sosial dan ekonomi tujuannya untuk keperluan pembangunan. Pembahasan yang dibahas dalam antroposfer yaitu sebagai berikut:
  • Potensi yang dimiliki penduduk
  • Permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kependudukan
  • Persebaran penduduk
  • Kepadatan penduduk
  • Persebaran penduduk
  • Migrasi
  • Kualitas penduduk

Pembahasan dalam antroposfer diatas sangatlah terkait dengan aspek-aspek kependudukan. Dimana aspek-aspek kependudukan tersebut sanggup dijelaskan sebagai berikut:
1. Jumlah dan Persebaran Penduduk
a. Jumlah penduduk
Penduduk merupakan semua orang yang tinggal atau berdomisili diwilayah suatu Negara yang sah dimata aturan dengan tujuan menetap. Perhitungan terhadap jumlah penduduk dilakukan dengan tiga cara yaitu, sensus penduduk, survei penduduk, dan pendaftaran penduduk. Adapun klarifikasi dari ketiga hal tersebut yaitu sebagai berikut:

b. Sensus penduduk
Sensus penduduk disebut disebut juga dengan istilah cacah jiwa merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mendapat informasi kependudukan penduduk dalam suatu Negara.  Umumnya sensus penduduk ini dilakukan oleh Negara dalam kurun waktu 10 tahun sekali, namun ada beberapa Negara yang melakukannya lebih cepat. Di Indonesia sensus penduduk pernah dilakukan pada tahun 1930, 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010. Pada tahu 1940 tidak dilakukan sensus penduduk, hal ini sebab imbas perang dunia ke II.

Sensus penduduk juga dikelompokkan dalam beberapa jenis. Berdasarkan tempat tinggal penduduk, sensus penduduk terbagi menjadi 2 jenis yaitu:
b.1. Sensus de jure
Sensus de jure merupakan sensus yang dilakukan kepada penduduk yang mempunyai tempat tinggal tetap pada suatu wilayah dalam sebuah Negara.

b.2. Sensus de facto
Sensus de facto merupakan jenis sensus yang dilakukan kepada seluruh penduduk yang sedang berada disuatu wilayah dalam Negara yang sedang malukan sensus tersebut.

Dalam melaksanakan sensus terhadap penduduk terdapat dua metode pelaksanaan yaitu:
1. Metode house Holder
Umumnya metode house holder dilaksanakan di Negara maju. Pertanyaan dan instrumen dalam sensus ini diisi eksklusif oleh kepala keluarga yang disensus.

2. Metode Canvaser
Metode canvaser sering digunaakan dinegara sedang berkembang dan Negara yang belum berkembang. Proses sensus dengan metode ini dilakukan dengan Tanya jawab eksklusif antara petugas sensus dan kepala keluarga yang disensus.

c. Survei Penduduk
Survei penduduk merupakan suatu kegiataan pencatatan jumlah penduduk yang hanya dilakukan pada wilayah tertentu. Pemilihan wilayah dalam survei ini ditujukan untuk mewakili seluruh wilayah dalam suatu Negara. Survei ini dilakukan diantara sensus penduduk. Pengambilan sampel wilayah ini akan memilih hasil surveinya. 

d. Registrasi penduduk.
Registrasi penduduk meupakan laporan perubahan kependudukan. Namun pendaftaran penduduk ini umumnya hanya dilaksanakan di Negara maju.

e. Persebaran penduduk
Persebaran penduduk dikenal juga dengan istilah distribusi penduduk yang merupakan bentuk penyebaran penduduk yang terjadi di sutu wilayah dalam Negara. Persebaran penduduk ini sanggup dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

e.1. Persebaran penduduk berdasarkan geografis.
Persebaran penduduk berdasarkan geografis ini merupakan bentuk penyebaran penduduk yang mempunyai karakteristik penduduk berdasarkan bata-batas alam menyerupai sungai, pantai, danau dan sebagainya.

e.2. Persebaran penduduk berdasarkaan manajemen pemerintahan.
Persebaran penduduk berdasarkan manajemen pemerintahan merupakan penyebaran penduduk yang dilihat dari karakteritik berdasarkan batas wilayah manajemen yang ditetapkan oleh Negara. Misalnya jumlah penduduk A pada kecamatan B.

f. Komposisi (Susunan) Penduduk
Berkaitan dengan kependudukan maka perlu diketahui bahwa penduduk mempunyai susunan. Komposisi penduduk merupakan susunan penduduk suatu wilayah atau Negara berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Komposisi penduduk diharapkan dalam suatu negara untuk dijadikan  sebagai dasar pengambilan keputusan serta penentuan budi dalam pelaksanaan pembangunan. Secara umum komposisi penduduk terbagi dalam 3 pengelompokkan yaitu:

f.1. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan
Tingkat pendidikan sanggup menjadi salah satu tolak ukur untuk kualitas penduduk. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan semakin baik kualitas sumber daya insan di wilayah tersebut. Akan tetapi ukuran pendidikan ini masih harus ditambah dengan etos kerja dan keterampilan baik hard skill maupun soft skill. Hal lain yang dibutuhkan selain keterampilan aadalah kepribadian, sebab keterampilan sanggup ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan. Menyelesaikan pendidikan didefinisikan sebagai jenjang pendidikan yang telah berhasil diselesaikan oleh seseorang dengan dibuktikan adanya ijazah atau surat tanda tamat belajar.

f.2. Komposisi Penduduk berdasarkan Agama
Jumlah penduduk berdasarkan agama yang dianutnya juga dibutuhkan informasinya. Tujuannya yaitu untuk merencanakan penyediaan sarana dan prasarana peribadatan serta merencanakan suatu kegiatan kegiatan yang berkaitan dengan kerukunan antar umat beragama. Karena tentunya agama merupakan salah satu cuilan dari komposisi penduduk sebab tidak semua individu memeluk agama yang sama.

f.3. Komposisi Penduduk Menurut Status Perkawinan
Struktur perkawinan penduduk pada waktu tertentu mempunyai kegunaan bagi para penentu kebijakan dan pelaksana kegiatan kependudukan. Terutama dalam hal pembangunan keluarga, kelahiran dan upaya-upaya peningkatan kualitas keluarga. Dari informasi penduduk berstatus kawin, Umur Perkawinan Pertama, dan usang kawin akan mempunyai kegunaan untuk mengestimasi angka kelahiran yang akan terjadi.
Pada komposisi penduduk terdapat komponen kuantitas penduduk yaitu:
  • Jumlah penduduk
  • Tingkat kelahiran
  • Tingkat kematian
  • Angka migrasi dan emigrassi
  • Kepadatan penduduk
  • Sex ratio
  • Dependency ratio
  • Angka cita-cita hidup

C. MENGHITUNG KELAHIRAN, KEMATIAN DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK
Pertumbuhan penduduk merupakan perubahan jumlah penduduk yang terjadi pada suatu Negara. Perubahan jumlah penduduk tersebut dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk. Suatu wilayah akan bertambah jumlah penduduknya jikalau angka kelahiran lebih tinggi dari angka kematian. Begitu pula sebaliknya penduduk suatu wilayah akan menurun jikalau jumlah kematiannya lebih tinggi dari pada jumlah kelahirannya. Berikut ini yaitu cara menghitung kelahiran, simpulan hidup dan pertumbuhan penduduk.
 Pengertian antroposfer sanggup dijelaskan berdasarkan etimologi dan terminologi Antroposfer dan Kependudukan : Pengertian, Konsep, Aspek
KEPENDUDUKAN
1. Kelahiran
a. Tingkat Kelahiran atau Fertilitas
Fertilitas sering disebut dengan istilah CBR (Crude Birth Rate) yang berarti jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam satu tahun. Fertilitas ada tiga golongan, yaitu:
a) Golongan tinggi, fertilitas lebih lebih dari 30.
b) Golongan sedang, fertilitas antara 20-30.
c) Golongan rendah , fertilitas kurang dari 20.
Rumus tingkat kelahiran (CBR) yaitu:
CBR = L/P X 1000
Keterangan:
 L : Jumlah kelahiran selama setahun.
 P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun.

b. Angka kelahiran umum
Angka kelahiran umum  biasa dikenal dengan istilah GFR (General Fertility Rate) merupakan banyaknya kelahiran tiap 1000 perempuan yang berusia 15-49 tahun dalam satu tahun. Rumus angka kelahiran umum yaitu:
 GFR = L/W ( 15 – 49 ) × 1000
Keterangan:
L : Banyaknya kelahiran selama satu tahun.
W : Banyaknya penduduk perempuan yang berumur 15-49 tahun pada pertengahan tahun.
Angka kelahiran berdasarkan kelompok umur tertentu Age Spesicific Fertility Rate (ASFR). ASFR yaitu banyaknya kelahiran setiap 1000 perempuan pada kelompok umur tertentu.
Rumus angka kelahiran berdasarkan kelompok umur yaitu:
ASFR = Ls/Ws × 1000
Keterangan:
Ls : Bayi yang dilahirkan perempuan umur tertentu.
Ws : Jumlah perempuan pada umur tertentu pada pertengah tahun.

2. Menghitung kematian
a. Mortalitas atau Tingkat Kematian
Mortalitas merupakan Angka Kematian Kasar. Mortalitas disebut juga CDR (Crude Death Rate), yang merupakan jumlah simpulan hidup setiap 1000 penduduk dalam satu tahun . Angka simpulan hidup berdasarkan umur (Age Specific) Death Rate (ASDR). ASDR yaitu angka banyaknya simpulan hidup pada kelompok umur tertentu setiap 1000 penduduk dalam kelompok umur yang sama. Rumus mortalitas yaitu:
ASDR = Ms/Ps X 1000 
Keterangan:
Ms : Jumlah simpulan hidup dari kelompok umur tertentu.
Ps : Jumlah penduduk umur tertentu pada pertengahan tahun.

b. Angka simpulan hidup bayi  atau Infrant Mortality Rate (IMR)
Infrant Mortality Rate (IMR) yaitu jumlah bayi yang mati setiap 1000 bayi yang lahir hidup dalam setahun. Angka simpulan hidup bayi sanggup dipakai sebagai indikator dalam memilih tingkat kesehatan masyarakat.
Rumus untuk menghitung angka simpulan hidup bayi yaitu:
IMR = Mo/L X 1000 
Mo : Jumlah simpulan hidup umur kurang dari 1 tahun.
L : Jumlah kelahiran.

3. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk terbagi menjadi dua jenis yaitu petumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan penduduk total. Penjelasan dan cara menghitung pertumbuhan tersebut yaitu sebagai berikut:

a. Pertumbuhan Penduduk Alami       
Pertumbuhan penduduk alami yaitu peningkatan atau penurunan jumlah penduduk yang terjadi pada suaatu wilayah sebab adanya selisih jumlah kelahiran dan kematian. Untuk menghitung peningkatan atau penurunan jumlah penduduk akhir pertumbuhan penduduk alami dipakai rumus:
Pt = Po + (L - M)        
Sedangkan untuk menghitung persentase pertumbuhan penduduk alami dipakai rumus:
Persentase pertumbuhan penduduk alami= (L - M) / Po x 100%
Keterangan:
Pt : Jumlah penduduk tahun simpulan perhitungan.
Po : Jumlah penduduk tahun awal perhitungan.
L : Jumlah kelahiran.
M : Jumlah kematian.

b. Pertumbuhan Penduduk Total       
Pertumbuhan penduduk total merupakan peningkatan atau penurunan jumlah penduduk yang terjadi sebab selisih jumlah kelahiran, kematian, dan migrasi (imigrasi dan emigrasi). Untuk menghitungnya dipakai rumus:
Pt = Po + (L - M) + (I - E)       
Persentase pertumbuhan penduduk total sanggup dihitung dengan rumus:
Persentase pertumbuhan penduduk total = (L-M)+(I-E)/Po x  100%

Keterangan:
Pt : Jumlah penduduk tahun simpulan perhitungan.
Po : Jumlah penduduk tahun awal perhitungan.
L :  Jumlah kelahiran.
M : Jumlah kematian.
I : Jumlah imigrasi (penduduk yang masuk ke suatu wilayah).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel